TUGAS SOFTSKILL INDIVIDU ETIKA BISNIS

TUGAS SOFTSKILL INDIVIDU ETIKA BISNIS
NAMA :  RIMA TRIANI PUTRI
KELAS : 3EA25
NPM     : 16216426



PENDAHULUAN
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akanselalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena : mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu meningkatkan motivasi pekerja,melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Di era menuju G20 dan salah satu cara untuk menghadapi MEA(Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah dengan melakukan bisnis. Makasekarang ini bisnis sangat berkembang pesat di era ini, banyak orangmelakukan bisnis didalam berbagai bidang. Bisnis tidak hanya digeluti olehpara professional saat ini banyak pebisnis muda yang ikut bersaing didalamdunia bisnis.
Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal pentingbagi para pebisnis untuk mengetahui tentang Etika Bisnis. Tidak hanyamengetahui dan memahami tapi juga diperlukan adanya suatu penerapan pada bisnisnya. Dengan begitu, para pebisnis tidak hanya berpacu pada profitoriented tapi juga memeperhatikan etika dalam berbisnis, sehingga bisnisyang dijalankan dapat berjalan dengan baik.



TEORI

Pengertian Etika
Secara etimologi kata etika bersasal dari Yunani yang dalam bentuk tunggal yaitu ethos dan dalam bentuk jamaknya yaitu ta etha. “Ethos” yang berarti sikap cara berpikir, watak kesusilaan atau adat.
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orangatau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalahmengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.
Sedangkan menurut Ludigdo, etika didefinisikan sebagai seperangkat aturanatau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harusdilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atausegolongan masyarakat atau profesi.Dilihat dari pengertian diatas, etika memiliki peran penting dalammelegitimasi segala perbuatan dan tindakan yang dilihat dari sudut pandang moralitasyang telah disepakati oleh masyarakat.

Pengertian Bisnis
Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris, yaitu business (Plural business). Mengandung sejumlah arti diantaranya : Commercial activity involving theexchange of moner for goods or services Usaha komersial yang menyangkutsoal penukaran uang bagi produsen dan distributor (goods) atau bidang jasa(services)Pengertian bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
1.      Kegiatan dengan mengarahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapaisuatu maksud.
2.      Kegiatan di bidang perdagangan/perbisnisan..Bisnis dapat pula diartikan berdasarkan konteks organisasi atau perusahaanyaitu : usaha yang dilakukan orgnisasi atau perusahaan

Karena organisasi (perusahaan ) yang menyediakan produk barang atau jasa tentudengan tujuan memperoleh laba selalu memperhitungkan perbedaan penerimaan bisnis dengan biaya yang dikeuarkan. Maka laba disini merupakan pemicu( driver ) bagi pebisnis untuk memulai dan mengembankan bisnis. Bagaimanapun juga pebisnis mendapatkan laba dari risiko yang diambil ketika meginvestasikansumber daya (modal, skillkeahlian, dan waktu) mereka.

Pengertian Etika Bisnis
Etika Bisnis merupakan salah satu bagian dari prinsip etika yang diterapkandalam dunia bisnis (Lozano, 1996). Istilah etika bisnis mengandung pengertian bahwa etika bisnis merupakan sebuah rentang aplikasi etika yang khususmempelajari tindakan yang diambil oleh bisnis dan pelaku bisnis.
Menurut David(1998), etika bisnis adalah aturaan main prinsip dalam organisasi yang menjadi pedoman membuat keputusan dan tingkah laku. Etika bisnis adalah etika pelaku bisnis. Pelaku bisnis tersebut bisa saja manajer, karyawan, konsumen dan masyarakat.
Menurut Bartens etika bisnis adalah studi tentang aspek-aspek moral darikegiatan ekonomi dan bisnis. Etika bisnis dapat dijalankan pada tiga taraf : tarafmakro, meso dan mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga kemungkinan yang berbeda untuk menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis.

Aspek – Aspek Bisnis
  • Kegiatan individu dan kelompok
  • Penciptaan Nilai
  • Penciptaan barang dan jasa
  • Keuntungan melalui transaksi


Tujuan Etika Bisnis
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkaitdalam bisnis tersebut.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan mitra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang memperdayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau mitra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. "kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks.


Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungantersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat di%adikan pedoman bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1776) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalahsebagai berikut ;
  • Prinsip Otonomi : Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkankesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. 
  • Prinsip Kejujuran Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syaratsyarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalamhubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
  • Prinsip Keadilan Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dansesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
  • Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
  • Prinsip Integritas Moral Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar  perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya

Masalah Etika dalam Bisnis
  • 1.     Suap (Bribery)
  •       Paksaan ( Coercion )
  •       Penipuan ( Deception )
  •       Pencurian ( Theft )
  •       Diskriminasi Tidak Jelas ( Unfair Discrimination )




Cara Mengatasi Perusahaan Yang Tidak Menerapkan Etika Didalam Bisnisnya
Dalam etika bisnis apabila perilaku mencegah pihak lain menderita kerugian dipandang sebagai perilaku yang etis, maka perusahaan yang menarik kembali produknya yang memiliki cacat produksi dan dapat membahayakan keselamatan konsumen, dapat dipandang sebagai perusahaan yang melakukan perilaku etis dan bermoral.
Pada dasarnya kegiatan bisnis tidaklah hanya bertujun untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara melainkan perlu adanya perilaku etis yang diterapkan oleh semua perusahaan. Etika yang diterapkan oleh sebuah perusahaan bukanlah salah satu penghambat perusahaan untuk dapat berkompetisi dengan para pesaingnya melainkan untuk dipandang oleh masyarakat bahwa perusahaan yang menerapkan etika didalam perusahaan bisnis adalah sebagai perusahaan yang memiliki perilaku etis dan bermoral. Setidaknya terdapat tujuh alasan yang mendorong perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis yang akan dirangkum sebagai berikut:
1.      Meningkatnya harapan publik agar perusahaan menjalankan bisnisnya secara etis. Perusahaan yang tidak berhasil dalam menjalankan bisnisnya secara etis akan mengalami sorotan, kritik, bahkan hukuman. Sebagai contoh, Kongres Amerika Serikat memberlakukan Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act, atau yang dikenal dengan Sarbane-Oxley (Baron, 2006), setelah Kongres menemukan berbagai kelemahan tata kelola perusahaan yang terjadi di Enron dan Worldcom. Manipulasi keuangan yang dilakukan oleh Enron, tidak terlepas dari peran oknum-oknum Arthur Andersen yang bersama-sama dengan CEO Perusahaan Enron secara sengaja menyembunyikan fakta-fakta keuangan. Belajar dari kasus ini, kongres menerapkan Sarbanes Oxley Act di mana undang-undang baru ini menutupi berbagai celah hukum, misalnya dengan melarang akuntan publik yang sedang mengaudit perusahaan melaksanakan kegiatan konsultasi bagi perusahaan yang sama. Undang-undang juga menetapkan berdirinya sebuah lembaga independen yang diberi nama Public Company Accounting Oversight Board yang mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan akuntan.
2.      Penerapan etika bisnis mencegah agar perusahaan tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stakeholders lainnya. Sebagai contoh, Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah secara tidak profesional yang dilakukan oleh PD Kebersihan Kota Bandung di wilayah Leuwi Gajah Kabupaten Bandung telah mengakibatkan bencana longsornya sampah dengan volume sekitar 20juta meter kubik yang menimpa perumahan penduduk di sekitarnya sehingga 112 orang meninggal dunia dan kerugian material masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
3.      Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan DePaul University menunjukkan bahwa “terdapat hubungan statistik yang signifikan antara pengendalian perusahaan yang menekankan pada penerapan etika dan perilaku bertanggung jawab di satu sisi dengan kinerja keuangan yang baik di sisi lain”. Dalam kasus lain, penerapan etika bisnis di perusahaan terhadap para manajer dan karyawan perusahaan berupa larangan minum alkohol bagi para pegawai, telah menurunkan biaya kesehatan dan meningkatkan produktivitas kerja.
4.      Penerapan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji, dan menolak suap dapat meningkatkan kualitas hubungan bisnis di antara dua pihak yang melakukan hubungan bisnis. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat hubungan bisnis terhadap pihak lainnya. Sebaliknya apabila salah satu pihak tidak dapat dipercaya, maka pihak yang tidak dapat dipercaya ini akan diabaikan oleh mitra bisnisnya bahkan oleh komunitas bisnis secara umum.
5.      Penerapan etika bisnis agar perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun kompetitor yang bertindak tidak etis. Sebagai contoh, kejahatan pencurian uang perusahaan yang dilakukan pemilik dan pimpinan perusahaan merupakan faktor penyebab utama kebangkrutan perusahaan dibanding faktor-faktor lainnya. Demikian pula kegiatan damping yang dilakukan pesaing luar negeri merupakan perilaku tidak etis yang dapat merugikan perusahaan domestik.
6.      Penerapan etika bisnis perusahaan secara baik di dalam suatu perusahaan dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak-hak pekerja oleh pemberi kerja. Contohnya, perusahaan dianggap bertindak tidak etis apabila di dalam perusahaan terjadi diskriminasi besaran gaji yang diakibatkan oleh diskriminasi rasial. Perusahaan juga dianggap berlaku tidak etis apabila perusahaan tidak memberikan kesempatan kemajuan karier yang sama kepada tenaga kerja yang ada di perusahaan hanya karena terdapat perbedaan ras antara pekerja yang satu dengan pekerja lainnya.
7.      Perusahaan perlu menerapkan etika bisnis dalam menjalankan usahanya, untuk mencegah agar perusahaan (yang diwakili para pimpinannya) tidak memperoleh sanksi hukum karena telah menjalankan bisnis secara tidak etis. Beberapa alasan diatas dapat mewakilkan banyak perusahaan yang masih menerapkan etika didalam perusahaan bisnisnya karena selain menjadikan perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang etis dan bermoral alasan lainnya adalah agar perusahaan tidak menelan kerugian dan mendapatkan pelanggaran-pelanggaran karena tidak menjalankan bisnis secara etis dan melanggar hak-hak pekerja oleh pemberi pekerja. Sehingga alasan-alasan tersebut dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada perusahaan-perusahaan bisnis lainnya yang belum menerapkan etika didalam perusahaan bisnisnya.



KESIMPULAN

Dalam berbisnis setiap perusahaan mempunyai target yang harus terpenuhi dan mempunyai tujuan untuk memperluas target pasarnya tidak hanya dalam taraf nasional tetapi internasional. Namun dalam perjalanannya banyak hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah etika dalam berbisnis. Pada produk Indomie ini bukan hanya keuntungan yang maksimal dan memperluas target pasar tetapi kepuasan konsumen dan transparasi bahan baku yang digunakan juga harus diperhatikan sehingga dapat membentuk perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi dan patut diperhitungkan.





DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 4 Softskill (Individu) - Manajamen Pemasaran Era Revolusi Industri

TUGAS 2 ETIKA BISNIS

TUGAS 2 EKONOMI KOPERASI