MENGIDENTIFIKASI ASPEK LINGKUNGAN EKONOMI, POLA KONSUMEN DAN PERKEMBANGAN PASAR GLOBAL
A. Ekonomi Dunia, Sistem Ekonomi, Dan Perkembangan Pasar
Globalisasi
ekonomi yang melanda Indonesia secara cepat membuka cakrawala baru bagi
manajemen perusahaan Indonesia, yang semula hanya tertuju ke lingkungan
domestik, menjadi terbuka ke lingkungan global. Manajemen perusahaan dipaksa
untuk mengikuti perlombaan dalam menghasilkan produk/jasa dengan mengikuti
aturan-aturan tingkat dunia. Hal ini memaksa manajemen perusahaan mengubah
prinsip-prinsip yang biasanya digunakan untuk menghasilkan produk bagi
masyarakat.
· Perkembangan Ekonomi International
Krisis ekonomi Asia yang berkepanjangan telah
mengubah perkiraan
pertumbuhan ekonomi dunia tahun 1998 ketingkat yang lebih
rendah dari perkiraan sebelumnya. Misalnya IMF, dalam World Economic Outlook
edisi Mei 1998, merevisi kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi
sekitar 3 persen dari perkiraan 3,5 persen pada bulan Desember 1998 dan 4,25
persen pada bulan Oktober 1998. Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah akan
terjadi pada negara-negara yang tahun ini masih mengalami krisis ekonomi, yaitu
Indonesia, Korea, dan Thailand. Negara-negara ini akan mengalami penurunan yang
tajam pada sisi permintaan domestik dan impornya. Pada skala yang lebih kecil,
penurunan pertumbuhan juga akan terjadi pada Malaysia, Filipina, dan beberapa
negara Asia Timur lainnya. Krisis ekonomi di beberapa negara Asia (Korea
Selatan, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand) memberikan efek pada
pasar komoditi dunia melalui beberapa saluran, seperti yang disampaikan dalam buletin Commodity
Markets and The Developing Countries edisi Februari 1998 dari Bank
Dunia. Pertama, harga-harga komoditi ekspor ke lima negara yang mengalami
krisis akan turun dalam dollar AS karena adanya devaluasi. Kedua, pertumbuhan
ekonomi yang melambat dan harga komoditi impor yang naik akan mengurangi
permintaan akan impor. Ketiga, dua efek terdahulu akan memberikan pengaruh pula
pada pertumbuhan ekonomi negara lain dengan besaran yang berbeda-beda. Keempat,
harga komoditi yang turun pada pasaran dunia akan mengurangi pula pendapatan
ekspor negara-negara lain.
1997
|
1998
|
|
Output Dunia
|
4,1
|
3,1
|
Kelompok Negara Maju
|
3,0
|
2,4
|
Amerika Serikat
|
3,8
|
2,9
|
Jepang
|
0,9
|
0,0
|
Jerman
|
2,2
|
2,5
|
Perancis
|
2,4
|
2,9
|
Itali
|
1,5
|
2,3
|
Inggeris
|
3,3
|
2,3
|
Kanada
|
3,8
|
3,2
|
Kelompok Negara Berkembang (Asia)
|
6,7
|
4,4
|
Bangladesh
|
5,5
|
5,2
|
China
|
8,8
|
7,0
|
India
|
5,6
|
5,2
|
Indonesia
|
5,0
|
-5,0
|
Malaysia
|
7,8
|
2,5
|
Pakistan
|
3,5
|
5,5
|
Filipina
|
5,1
|
2,5
|
Thailand
|
-0,4
|
-3,1
|
Vietnam
|
7,5
|
5,0
|
Komoditi pertanian merupakan komoditi yang banyak terpengaruh
krisis ekonomi
seperti
karet alam, kayu tropis, dan padi. Indonesia, Thailand, Malaysia
merupakan
negara penghasil dan eksportir sebagian besar komoditi
tersebut.
Sebagai contoh adalah meningkatnya ekspor beras Thailand
sekitar
100 persen dalam bulan Januari 1998 dibanding bulan yang sama
pada
tahun 1997 sebagai akibat dari menurunnya harga beras ekspor sekitar
18
persen. Peningkatan ekspor beras Thailand ini mungkin akan
mengurangi
peluang pasar ekspor Pakistan dan India.
·
Sistem Perekonomian
Dunia
Di dalam sistem perekonomian dunia terbagi atas 3
jenis sistem yaitu, system perekonomian pasar ( liberalis/kapitalis )
, sistem perekonomian perencanaan ( etatisme ) , dan sistem
perekonomian campuran.
· Sistem
Perekonomian Pasar ( liberalis/kapitalis )
Suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh kepada
setiap individu untuk bersaing mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam
sistem ini peranan pemilik modal sangat dominan.
Ciri-ciri
:
1. Setiap
individu bebas meiliki faktor-faktor produksi ( SDA , SDM , Sumber daya
buatan = mesin-mesin , & enterpreneurship ).
2. Setiap individu bebas memilih pekerjaan.
3. Setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian
4. Pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi.
2. Setiap individu bebas memilih pekerjaan.
3. Setiap individu bebas mengadakan perjanjian-perjanjian
4. Pemerintah secara tidak langsung mengatur kehidupan ekonomi.
Negara yang menganut : Jepang
, Amerika Serikat , Australia , dan lain-lain.
· Sistem
Perekonomian Perencanaan ( Etatisme )
Suatu sistem ekonomi yang
dipegang dan dikuasai penuh oleh negara. Adapun maksud pemerintah menguasai
perekonomian ini yaitu untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.
Ciri-ciri
:
1.
Tidak adanya kebebasan bagi individu dalam
berusaha.
2.
Perekonomian dikuasai dan diatur oleh pemerintah.
3.
Hak milik perorangan atas modal dan alat-alat
produksi tidak diakui.
Negara
yang menganut : RRC , Polandia , Rumania , dan lain-lain.
· Sistem
Perekonomian Campuran
Sistem ekonomi gabungan antara sistem ekonomi liberalisme dan
sosialisme. Dalam sistem ini yang berperan ada 2 sektor yaitu negara dan
swasta. Sistem ini banyak dijumpai di negara-negara yang berkembang.
Ciri-ciri :
1. Pemerintah
aktif dalam kegiatan ekonomi.
2. Negara
menguasai cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
3. Hak
milik swasta atas alat-alat produksi.
Negara yang menganut : Indonesia,
Mesir , Malaysia , dan lain-lain.
Pasar
|
Etatisme/
Sosialisme
|
Campuran
|
|
KEPEMILIKKAN
SUMBER DAYA
|
Swasta
|
Pemerintah
|
Pemerintah
dan swasta
|
HARGA
|
Mekanisme
Pasar
|
Pemerintah
|
Pemerintah
bisa mengintervensi
|
PERSAINGAN
|
Terbuka
/ Bebas
|
Tertutup
|
Terbuka
bagi
industri
swasta
|
KEPEMILIKKAN
INDIVIDU
|
Ada
|
Tidak
ada
(sangat
kecil)
|
Ada
|
· Perbedaan
Antara Sistem Perekonomian Pasar , Sistem Perekonomian Etatisme , dan Sistem
Perekonomian Campuran :
Jadi setiap negara yang mengunakan masing-masing
sistem tersebut mempunyai dampak untuk negaranya masing-masing dan tentunya
sistem tersebut digunakan untuk menjalankan perekonomian dengan baik sesuai
dengan sistem yang dipakai di negaranya masing-masing.
B. Pola
Konsumsi
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam
pembangunan harus dilandasi dengan pendekatan pendayagunaan sumberdaya
alam dengan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran masyarakat
secara berkelanjutan. Pola konsumsi sumberdaya alam seharusnya memberi
kesempatan dan peran-serta masyarakat serta memberdayakan masyarakat untuk
dapat mengelola sumberdaya alam secara optimal dan lestari . Masih sangat
terbatas kebijakan yang secara eksplisit mendorong pada pola produksi dan
konsumsi yang optimal dan berkelanjutan. Selain itu, pola konsumsi yang
dikaitkan dengan peningkatan gizi dan kesehatan masih merupakan masalah utama
bagi Jawa Timur.
Dalam sebagian kehidupan masyarakat dan budaya
perkotaan telah berkembang gaya hidup konsumtif, karena sebagian besar mereka
tidak lagi mengkonsumsi berdasarkan nilai guna, nilai pakai, tetapi sesuatu
yang hanya merupakan “simbol” di mana image atau citra menjadi sangat penting.
Hal ini seiring dengan semakin pesatnya kemajuan dunia informasi dan
komunikasi. Permasalahan Lingkungan seperti pencemaran, degradasi lahan kritis,
dan kelangkaan sumberdaya alam akan cenderung berkembang sebagai dampak dari
pola produksi/ industri dan konsumsi yang berlebihan.
Konsumsi energi meningkat sekitar 8% per tahun.
Konsumen terbesar adalah sektor industri (4.9%). Transportasi membutuhkah 32%
dan selebihnya adalah untuk kebutuhan rumah tangga. Berubahnya
struktur ekonomi dari pertanian ke industri dan meningkainya aktivitas ekonomi
di pelbagai sektor kehidupan, mempengaruhi Iaju peningkatan konsumsi energi
yang secara langsung juga akan meningkatkan emisinya. Untuk mencegah dan
mengatasi dampak emisi ini pola konsumsi dan produksi sumberdaya energi perlu
segera ditangani secara tepat dan cermat. Semakin terbatasnya ketersediaan
sumberdaya air di Jawa Timur, maka pola konsumsi air harus mempertimbangkan
sumberdaya air di masa mendatang. Bidang agrokompleks masih akan tetap menjadi
konsumen terbesar. Walaupun demikian, di beberapa wilayah Jawa Timur,
persaingan pemanfaatan sumberdaya air akan canderung menajam antara pertanian,
industri dan rumah tangga.
Berdasarkan hal-hal di atas maka visi dalam
pengendalian pola konsumsi adalah “Mendorong terwujudnya pola produksi
dan pola konsumsi pangan, energi dan air, di jawa Timur yang
berkeadilan, berorientasi kesejahteraan masyarakat dan ramah lingkungan”. Sedangkan
misi yang diemban adalah (1). Meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat akan
pola konsumsi pangan dan penganekaragamannya yang berorientasi pada
ketersediaan gizi dan kelestarian lingkungan; (2) Mengintensifkan pendidikan
hemat energi bagi masyarakat umum dengan jalan memberikan pengetahuan dasar
pengelolaan energi, khuusnya bagi generasi muda, agar budaya hemat energi dapat
tertanam sejak dini; dan (3) Mengkampanyekan pola produksi dan konsumsi
sumberdaya air yang hemat dan ramah lingkungan hingga menjadi budaya
masyarakat.
Beberapa
program prioritas adalah sebagai berikut:
- Pola Produksi dan Konsumsi Pangan, dan Kecukupan Gizi;
- Pola
Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Energi; dan
- Pola
Produksi dan Konsumsi Sumberdaya Air.
C. Perkembangan Pasar Global
C. Perkembangan Pasar Global
Pasar global adalah pemasaran berskala seluas dunia Internasional yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar.Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat.
Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:
· Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
· Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global
· Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk
· Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia
Manajemen Operasional Global
Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara
1. Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan dan pengurangan cacat.
2. Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3. Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk kualitas produk yang lebih baik.
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.
Sumber Daya Manusia Global
Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya yaitu staffing, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan hubungan antar tenaga kerja. Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya baik itu yang ada di domestik maupun pekerja yang ada di negara dimana perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar internasional maka akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
sumber
http://ferisetiawan71096.blogspot.com/2019/01/aspek-lingkungan-ekonomi-pola-konsumsi.html
https://www.coursehero.com/file/19561326/Makalah-1-Lingkungan-Ekonomi/?justUnlocked=1#/quiz
https://www.coursehero.com/file/19561326/Makalah-1-Lingkungan-Ekonomi/?justUnlocked=1#/quiz
http://manajemenuh.blogspot.com/2013/01/manajemen-stratgi-pemasaran-global.html
http://manajemenuh.blogspot.com/2013/01/manajemen-stratgi-pemasaran-global.html
Komentar
Posting Komentar