Tugas 4 Softskill (Individu) - Manajamen Pemasaran Era Revolusi Industri
Tugas 4 Softskill (Individu) - Manajamen Pemasaran Era Revolusi Industri
Nama : Rima Triani Putri
NPM :16216426
Kelas : 4EA25
Universitas Gunadarma
Soal :
Apakah lembaga keuangan akan menjadi semakin
rentan saat menghadapi era baru seiring menjamurnya perusahaan fintech? Apakah perusahaan fintech siap untuk bersaing
dengan lembaga yang lebih dulu mapan dan dipercaya? Uraikan!
Jawaban :
Kegiatan
pembiayaan konsumen yang menjadi porsi terbesar perusahaan pembiayaan yang
diindikasikan oleh data statistik berpotensi terdampak oleh pesatnya inovasi
pembiayaan online di Indonesia – terlebih ketika mereka berhasil melakukan
penetrasi pasar dan menemukan proposisi nilai yang relevan bagi konsumen.
Semakin memposisikan diri sebagai pemain yang relevan, perusahaan fintech
pembiayaan memprioritaskan kebutuhan konsumen di saat pelaku usaha pembiayaan
konvensional banyak terikat oleh peraturan dan mengutamakan pertimbangan resiko
(sumber: HSBC, Fintech – From Threat to Opportunity, March 2016).
Perusahaan fintech tetap dapat dipandang
sebagai mitra perusahaan pembiayaan konvensional.
·
Sudut
pandang pertama: Terdapat berbagai kesempatan bagi perusahaan pembiayaan untuk
dapat bersaing dengan perusahaan fintech; melalui penurunan biaya, diferensiasi
pasar (dalam hal portofolio produk, segmen pasar, atau model bisnis),
peningkatan tingkat retensi konsumen dan peningkatan pendapatan (pengembangan
arus pendapatan sebagai kompensasi turunnya margin dari usaha inti).
(sumber: PwC, Global Fintech Report, March 2016).
· Sudut
pandang kedua: Menganggap perusahaan fintech sebagai mitra potensial, yang
dapat membantu meningkatkan kegiatan usaha pada berbagai komponen. Telah
terdapat sejumlah bukti kerja sama antara perusahaan pembiayaan dengan
perusahaan fintech, baik pada cakupan front-end maupun back-end.
Perusahaan fintech dapat mendukung perusahaan
pembiayaan dalam penyediaan model skoring kualitas kredit dan kajian resiko
secara inovatif, yang akan memungkinkan untuk menggapai konsumen yang
sebelumnya belum terjangkau. Ia juga dapat menjadi pendukung dalam hal
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan, termasuk untuk keperluan otentifikasi
dan verifikasi konsumen, serta dapat menawarkan produk pembiayaan berbasis
online yang lebih inovatif. Mengingat terdapat berbagai bagian yang
bersinggungan antara perusahaan pembiayaan dan perusahaan fintech, akuisisi
menjadi salah satu strategi yang dipertimbangkan oleh sejumlah perusahaan
fintech dan perusahaan pembiayaan konvensional.
Merespon perubahan lingkungan usaha yang begitu
dinamis ini, lembaga keuangan konvensional melakukan pendekatan pada perusahaan
fintech melalui berbagai cara, semisal kemitraan atau menciptakan program bagi
start-up. Namun, apa pun strategi yang dikembangkan saat ini, industri tidak
dapat tidak menghiraukan datangnya gelombang fintech.
Disisi lain, walaupun beberapa tahun ini layanan pembiayaan online marak, namun sebenarnya perusahaan fintech membutuhkan dana penunjang (back up financing) untuk kelangsungan bisnisnya. Dan posisi ini bisa diisi oleh perusahaan pembiayaan. Jelas fintech membantu perkembangan bisnis perusahaan multifinance. Selanjutnya, kekuatan dari teknologi digital makin menarik minat dari pelaku bisnis pembiayaan. Sejumlah multifinance pun turut mendirikan perusahaan fintech guna mendorong bisnis mereka.
Radana Finance bisa menjadi contoh, anak usaha TMT Group ini mengembangkan fintech berlabel Rajadana. Strategi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendorong segmen pembiayaan multiguna. Perseroan juga berkerjasama dengan perusahaan e-commerce, melalui situs e-commerce tersebut konsumen dapat melakukan pengajuan pembiayaan.
SUMBER
Komentar
Posting Komentar